All Interested Me

Dalam sejarah dunia ternyata bukan hanya kaum Pria saja yang memegang peranan dalam proses peradaban di Dunia, ternyata dibalik itu semua terdapat beberapa Wanita yang berperan penting dalam Proses peradaban di Dunia ini. Mungkin beberapa nama tidak familiar di ingatan kita tapi Percayalah mereka benar-benar memiliki pengaruh yang sangat besar pada masanya untuk merubah situasi dan kondisi di Dunia. Kesepuluh wanita itu adalah:

1.Ratu Victoria dari United Kingdom, born: 1819; died: 1901

Dalam catatan sejarah Ratu Victoria menduduki urutan pertama wanita paling berpengaruh dalam sejarah. Dia digambarkan sebagai wanita bertangan besi, yang memiliki pengaruh luar biasa, bukan hanya terbatas pada kerajaannya tapi juga dia memimpin kolonialisme Inggris di seluruh dunia sehingga Inggris menjadi Inggris Raya dengan daerah jajahan yg terbanyak di dunia pada abad ke 19.

2. Catherine II of Russia, born: 1729; died: 1796

Catherine II, juga dikenal sebagai ‘Catherine the Great’. Ia memerintah Rusia yang secara geografi merupakan negara terluas di dunia. Catherine II dikenang sebagai sosok yang memberi pembaruan pada kekaisaran Rusia. Ia memerintah selama 34 tahun, mulai tahun 1762 hingga wafat tahun 1796.

Ia menikah dengan Peter III, pemegang tahta Rusia. Sayan, perkawinannya ini tidak membahagiakannya. Tradisi Rusia yang kolot, serta suami yang arogan dan semena-mena membuanya resah. Meski wanita, Catherine tidak tinggal diam. Dia pun berkonspirasi dan melakukan kudeta untuk menumbangkan kekuasaan suaminya.

Kudeta wanita ambisius ini berhasil, dan dia pun naik tahta sekaligus mendeklarasikan Kekaisaran Rusia.

3. Empress Dowager Cixi born: 1835; died: 1908

Cixi mungkin adalah wanita paling berpengaruh di Cina sejak Ratu Wu Zetian abad ke 7 Dinasti Zhou. Pada kenyataannya, pengaruh Cixi melampaui pendahulunya Zetian. Dia digambarkan sebagai wanita penuh ambisi dan pemimpin yg konservatif. Ia juga sangat menentang pengaruh asing.

Ia adalah istri dari Kaisar Xianfeng. Namun setelah suaminya meninggal, ia ‘mengambil alih kekuasaan’ sekalipun resminya kekuasaan ada di tangan anaknya Kaisar Tongzhi, demikian pula pada keponakannya, Guangxu. Kekuassaannya dimulai tahun 1861 sampai ia wafat 1908.

4. Elizabeth I of England, born: 1533; died: 1603

Sungguhpun ratu yang lalu seperti Empress Matilda, Lady Jane Grey, dan Mary I, telah memerintah Inggris, namun harus diakui kalau Ratu Elizabeth I adalah ratu yang memiliki pengaruh paling besar dan paling berhasil sepanjang kekuasaannya.

Ia tidak pernah menikah sehingga dijuluki “Virgin Gueen”. Ia dikenang sebagai ratu yang membawa pembaruan pada Inggris. Dia juga diingat karena mengalahkan Armada Spanyol dan mendirikan Protestantism di Inggris, mengganti Roma Katolik. Elizabeth adalah anak perempuan King Henry VIII dari istri keduanya, Anne Boleyn. Dia berkuasa dari 1558 sampai kematiannya di 1603. Dia adalah raja Dinasti Tudor yang terakhir yang dikenang sebagai “Era Elizabeth”.

5. Isabella I of Castile, born: 1451; died: 1504 Isabella I adalah salah satu wanita yang penuh kontroversi dan paling berpengaruh dalam sejarah keratuan Spanyol. Hal yang paling diingat adalah ia mensponsori Christopher Columbus melakukan penjelajahan ke bumi barat, Spanyol menganeksasi kerajaan-kejarajaan kecil lain di sekitarnya dan mempersatukannya menjadi bangsa Spanyol. Isabela memang bukan pemimpin utama pada masa itu karena posisinya hanya sebagai istri dari Ferdinand of Aragón. Meskipun ‘penguasa nomor 2′ namun pengaruhnya sungguh luar biasa. Ia berkuasa adari 1474 hingga wafat 1504. Seperti suaminya, Isabella I digambarkan sebagai seorang katolik yang taat. Walaupun faktanya selama berabad-abad,di Spanyol pun hidup yahudi, juga muslim. Tapi Isabella I dan Ferdinand, suaminya, merasa berkewajiban membuat Katolik Roma sebagai agama yang dominan di Spanyol.

Tahun 1478, Isabella dan Ferdinand menginisiasikan Spanish Inquisition.Orang-orang yang memiliki keyakinan berbeda disiksa dan dibunuh. Kalaupun tidak dibunuh, mereka diusir dari Spanyol. Karena ketakutan dan menghindari penganiayaan, ribuan orang yahudi juga muslim,terpaksa bersedia dibaptis menjadi Katolik.

Ditaksir, sebanyak 2.000 orang Yahudi tersiksa, dibunuh, atau dipaksa untuk meninggalkan negara selama Inquisition. Sekitar 40.000 orang Yahudi diperkirakan memilih dibaptiskan untuk menghindari pengusiran atau penganiayaan. Deamikian juga penduduk Muslim di Spanyol, tak luput dari sasaran penyiksaan.

Saking ‘hebatnya’ Isabella dalam ‘membela’ agama Katolik Roma, hingga ia dikenal dalam Gereja Katolik sebagai “Servant of God Isabella” , itu merupakan tahapan pertama menjadi Orang Suci.

6. Empress Wu Zetian, born: 625 AD; died: 705 ADRatu Wu Zetian merupakan salah satu ratu yg paling berpengaruh dalam sejarah Cina. Ia hidup pada masa Dinasti Tan. Ia berasal dari keluarga kaya dan berpendidikan sangat bagus. Ketika usia 13 tahun dia dikirim ke Kaisar Taizong untuk menjadi salah satu gundik. Namun ketika Kaisar Taizong wafat 649 AD,digantikan Kaisar Gaozong, Zetian dikirim menjadi pendeta Buddha.Ratu Wang, istri Gaozong, ikut ‘bermain’ dalam intrik dalam kerajaan ‘melawan’ gundik favorit kaisasr, Xiao. Untuk mengalihkan perhatian Kaisar dari gundiknya, Xiao, ia membawa kembali Zetian yang telah menjadi pendeta Buddha, dan menempatkannya menjadi salah satu gundik Kaisar. Upaya ratu berhasil, Wu Zetian pun menjadi gundik favorit kaisar. Dan kini ‘perang perangruh’ terjadi antara tiga wanita itu, Ratu Wang, gundik Xiao dan Wu Zetian. Tapi agaknya pengaruh Zetian lebih besar, akhirnya Ratu Wang dan Xiao bersatu untuk menghentikan pengaruh Zetian. Namun upaya tersebut sepertinya telambat, karena Zetian keburu hamil dan melahirkan anak perempuan untuk kaisar. Sayangnya, anak itu tak lama kemudian meninggal. Kaisar menuduh istrinya, Ratu Wang, telah membunuh anak tersebut. Walhasil, posisi Ratu pun diberikan pada Wu Zetian, mengantikan Wang. Tahun 655 AD, gundik Xiao, dan mantan ratu Wang, dieksekusi mati atas permintaan RatuWu Zetian. Tuduhannya, mereka melakukan praktek sihir. Setelah itu, kekuasaan Ratu Wu Zetian menjadi tak terbendung lagi. Ia pun naik tahta setelah suaminya meninggal 683 AD. Ia merupakan satu satunya wanita dalam sejarah Cina yang berkuasa sebagai kaisar. Ia bukan saja menobatkan dirinya sebagai Kaisar Cina tapi juga mengganti Dinasti Tang menjadi Dinasti Zhou.

Ia berjasas menyebarkan agama Buddha di Cina bahkan menjadikannya agama resmi mengantikan Taoism.Ia juga menurunkan pajak dan meningkatkan produksi pertanian. Ia termasuk kaisar yang sukses dan meninggal apada usia 80 tahun.

7. Empress Theodora, born: 500 AD; died: 548 AD Theodora adalah salah satu wanita paling berpengaruh pada abad pertengahan. Ia istri Kaisar Justinian, penguasa imperium byzantium. Sebelum menjadi istri Kaisar Justinian I, ia adalah seorang aktris dan menjadi simpanan para bangsawan. Kemudian dia bertobat dan meninggalkan gaya hidupnya. Meskipun hy ratu, namun dia boleh dibilang lebih tangguh daripada suaminya. Ketika pecah pemberontakan di Nika, Constantinople, karena korupsi, pajak tinggi, justru Theodora lah yang menahan kaisar agar tidak melarikan diri. Justru ia mengatur strategi sehingga pemberontakan berhasil dipadamkan. Berkat Theodora pula pembangunan Contantinople digalakkan dan menjadi kota tercanggih masa itu. “Hagia Sophia” yang dibangun antara 532 M. dan 537 M., dianggap sebagai salah satu contoh arsitektur Byzantine yang paling luar biasa. Theodora juga menjadikan tegaknya hak-hak kaum perempuan. Ia juga membuat undang-undang yang melarang pelacuran paksa dan penutupan rumah bordil. Theodora tampil sebagai ‘pendekar pembela hak para perempuan’. Lewat undang-undang ia memberi wanita kepemilikan harta gono-gini lebih banyak saat bercerai, memberi hak asuh anak, serta meberi hukuman mati pada pemerkosa serta melarang pembunuhan seorang istri yang melakukan perzinaan.Sungguh luar biasa!!! Kehidupan ‘kaum wanita’ seolah dijamin keamanannya selama Theodora berkuasa. Ia meninggal karena kanker pada
28 Juni, 548.

8. Maria Theresa of Austria born: 1717; died: 178

Maria Theresa menggantikan bapaknya, Emperor Holy Roman Charles VI, sebagai kaisar wanita Hapsburg yang menguasai negeri Eropa tengah pada 1740. Dia menjadikan anak lelakinya, Joseph II, sebagai ko-bupati pada 1765 sesudah kematian suaminya.

Pada tahun yg sama Fredrick II Brandenburg-Prussia, menyerbu Hapsburg. Fredrick II tidak mengakuo Maria Theresa sebagai ahli waris yg berhak atas tahta.Fredrick II minta dukungan dari bangsa lain seperti, Bavaria, Saxony, Perancis, dan Spanyol. Namun Maria Theresa membalas dengan mengerahkan persenjataan Hongaria.

Perang tersebut berakhir 1748, lahirlah perjanjian Aix-la-Chapelle.Maria Theresa melakukan perbaikan ekonomi dan politik serta meningkatkan jumlah tentara menjadi 200 persen. Menaikkan pajak untuk menambah penghasilan pemerintah juga militer.

Ia membuat terobosan yang dikenal sebagai Revolusi Diplomatik pada 1756, dimana ia membentuk persekutuan dengan Prancis, yang dulu musuhnya, dan mengabung persekutuan Prussia dgn Inggris Raya. Perbaikan-perbaikan yg dibuatnya, berhasil memperkuat ekonomi negaranya.

Bukan hy ekonomi dan politik ditatanya, tapi dia juga memperhatikan masalah pendidikan.Ia mendirikan Academy of Science dan Kesusasteraan di Brusel dan mendukung penelitian kedokteran serta menuntut Universitas Wina diberi uang untuk mendirikan fakultas kedokteran yg lebih efisien.

Di bagian lain, Maria Theresa juga melakukan perbaikan pada hak2 sipil, melarang pembakaran dan penyiksaan tukang sihir, menghapus hukuman mati serta menetapkan wajib belajar.

9. Hatshepsut, born: 1508 BC; died: 1458 BC

Hatshepsut adalah salah satu wanita paling berpengaruh pada sebelum masehi. Dia adalah yang kelima pharaoh Dinasti ke-18 Mesir Kuno dan dia berkuasa lebih panjang daripada wanita lain yang mana pun dalam sejarah Mesir.

Hatshepsut dinikahi saudara tirinya yg sakit-sakitan, Thutmose II. Thutmose II meninggal dan Hatshepsut terus berkuasa sendiri sampai kematiannya pada 1458 BC. Ia digambarkan sebagai penguasa Mesir kuno yg berhasil membangun negaranya.Ia juga sukses di bidang militer.

10. Eleanor of Aquitaine, born: 1122?; died: 1204

Salah satu wanita paling kaya dan berpengaruh di Eropa yang mewarisi Duchy Aquitaine dan Poitierssetelah kematian ayahnya. ketika itu ia baru 15 tahun. Ia terpaksa mandiri di usianya yg msh belia dan mendapat gelar Putri Aquitaine dan Countess Poitiers.

Aquitaine adalah provinsi Perancis yang paling besar dan paling kaya selama abad ke12. Tidak seperti banyak raja dan wanita lain, Eleanor dan keluarganya memiliki pendidikan yg sangat baik.Itu juga sebabnya Eleanor mengubah Aquitaine menjadi pusat intelektual dan kebudayaan yang paling besar di Eropa Barat pada masa itu.

Eleanor menikah dengan Louis VII of France, 1137. Ia menjadi tokoh dalam memperkembangkan perjanjian dagang di antara Eropa Barat, Constantinople, dan Tanah Suci. Akibatnya pernikahanya dengan Louis dibatalkan 1152. Namun 1154, Eleanor menikah dengan Henry II of England.

Di 1170, Thomas Becket, Uskup Agung Canterbury, dibunuh karena melawan King Henry II. Eleanor dan yang lain menentang pembunuhan itu. Akibatnya pecah pemberontakan 1173-1174 . Eleanor dan anak lelakinya mendukung pemberontakan melawan Henry. Pemberontakan gagal, Eleanor dipenjarakan selama enam belas tahun.

All Interested Me

Loch Ness adalah Plesiosaurus yang masih hidup ?

Loch Ness adalah Plesiosaurus yang masih hidup ?

INILAH.COM, Jakarta – Arkeolog telah menghabiskan berbulan-bulan waktunya mengumpulkan lusinan tulang yang ditemukan di pantai Inggris. Tulang itu merupakan sisa makhluk yang menyerupai Loch Ness.

Setelah mengumpulkan tulang dan merangkai kembali layaknya menyusun puzzle, ilmuwan mendapatkan kerangka yang 70% lengkap yang disebut plesiosaur.

Reptil laut ini mirip Loch Ness, dengan leher serta ekor panjang dan tipis. Plesiosaurs hidup di zaman Jurassic 150 hingga 200 juta tahun lalu di wilayah Channel yang dulunya adalah lautan tropis.

“Mereka langka. Hanya ada 10 contoh yang lengkap atau hanya sebagian dari spesies ini,” kata Richard Edmonds, science manager Jurassic Coast World Heritage Site.

Aku telah meneliti selama 30 tahun dan aku belum pernah menemukan tulang seperti itu,” tambahnya.

Serpihan tulang,segera akan dipiblikasikan ( Dailymail )

Serpihan tulang,segera akan dipiblikasikan ( Dailymail )

Sisa tulang itu ditemukan oleh Tracey Marler di bawah bebatuan di Monmouth Beach. Dia awalnya hanya menemukan satu tulang. Dia kemudian ditemani pakar fosil, kembali ke wilayah itu dan menemukan lebih banyak tulang.

Setelah mengevakuasi 150 tulang, juga ditemukan bagian tengkorak, taring serta gigi. “Memang berkeping-keping tapi jelas bentuknya seperti apa. Tulang ekornya lengkap,” katanya.[ito]

All Interested Me
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291; biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan “Tanah Suci” dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.

Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama Abad ke 16 di wilayah diluar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum non-Kristiani untuk alasan campuran antara agama, ekonomi dan politik. Skema penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci selama Abad ke 11 sampai dengan Abad ke 13. “Perang Salib” lainnya yang tidak bernomor berlanjut hingga Abad ke 16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance.

Perang Salib Anak-anak bukan suatu kampanye militer akan tetapi suatu pergerakan rakyat di Perancis dan/atau Jerman yang kemungkinan besar dengan maksud untuk mencapai Tanah Suci untuk secara damai meng-Kristen-kan umat Islam disana.

Perang Salib berpengaruh sangat luas terhadap aspek-aspek politik, ekonomi dan sosial, yang mana beberapa bahkan masih berpengaruh sampai masa kini. Karena konfilk internal antara kerajaan-kerajaan Kristen dan kekuatan-kekuatan politik, beberapa ekspedisi Perang Salib (seperti Perang Salib Keempat) bergeser dari tujuan semulanya dan berakhir dengan dijarahnya kota-kota Kristen, termasuk ibukota Byzantium, Konstantinopel. Perang Salib Keenam adalah perang salib pertama yang bertolak tanpa restu resmi dari gereja Katolik, dan menjadi contoh preseden yang memperbolehkan penguasa lain untuk secara individu menyerukan perang salib dalam ekspedisi berikutnya ke Tanah Suci. Konflik internal antara kerajaan-kerajaan Muslim dan kekuatan-kekuatan politik pun mengakibatkan persekutuan antara satu faksi melawan faksi lainnya seperti persekutuan antara kekuatan Tentara Salib dengan Kesultanan Rum yang Muslim dalam Perang Salib Kelima.



Konteks Sejarah

Kondisi Eropa Barat
Asal mula ide perang salib adalah perkembangan yang terjadi di Eropa Barat sebelumnya pada Abad Pertengahan, selain itu juga menurunnya pengaruh Kekaisaran Byzantium di timur yang disebabkan oleh gelombang baru serangan Muslim Turki. Pecahnya Kekaisaran Carolingian pada akhir Abad Ke-9, dikombinasikan dengan stabilnya perbatasan Eropa sesudah peng-Kristen-an bangsa-bangsa Viking, Slav dan Magyar, telah membuat kelas petarung bersenjata yang energinya digunakan secara salah untuk bertengkar satu sama lain dan meneror penduduk setempat. Gereja berusaha untuk menekan kekerasan yang terjadi melalui gerakan-gerakan Pax Dei dan Treuga Dei. Usaha ini dinilai berhasil, akan tetapi para ksatria yang berpengalaman selalu mencari tempat untuk menyalurkan kekuatan mereka dan kesempatan untuk memperluas daerah kekuasaan pun menjadi semakin tidak menarik. Kecuali pada saat terjadi Reconquista di Spanyol dan Portugal, dimana pada saat itu ksatria-ksatria dari Iberia dan pasukan lain dari beberapa tempat di Eropa bertempur melawan pasukan Moor Islam, yang sebelumnya berhasil menyerang dan menaklukan sebagian besar Semenanjung Iberia dalam kurun waktu 2 abad.

Pada tahun 1063, Paus Alexander II memberikan restu kepausan bagi kaum Kristen Iberia untuk memerangi kaum Muslim. Paus memberikan baik restu kepausan standard maupun pengampunan bagi siapa saja yang terbunuh dalam pertempuran tersebut. Maka, permintaan yang datang dari Kekaisaran Byzantium yang sedang diancam oleh kaum Muslim Seljuk, menjadi perhatian semua orang. Hal ini terjadi pada tahun 1074, dari Kaisar Michael VII kepada Paus Gregorius VII dan sekali lagi pada tahun 1095, dari Kaisar Alexius I Comnenus kepada Paus Urbanus II.

Perang Salib adalah sebuah gambaran dari dorongan keagamaan yang intens yang merebak pada akhir abad ke-11 di masyarakat. Seorang tentara Salib, sesudah memberikan sumpah sucinya, akan menerima sebuah salib dari Paus atau wakilnya dan sejak saat itu akan dianggap sebagai “tentara gereja”. Hal ini sebagian adalah karena adanya Kontroversi Investiture, yang berlangsung mulai tahun 1075 dan masih berlangsung selama Perang Salib Pertama. Karena kedua belah pihak yang terlibat dalam Kontroversi Investiture berusaha untuk menarik pendapat publik, maka masyarakat menjadi terlibat secara pribadi dalam pertentangan keagamaan yang dramatis. Hasilnya adalah kebangkitan semangat Kristen dan ketertarikan publik pada masalah-masalah keagamaan. Hal ini kemudian diperkuat oleh propaganda keagamaan tentang Perang untuk Keadilan untuk mengambil kembali Tanah Suci – yang termasuk Yerusalem (dimana kematian, kebangkitan dan pengangkatan Yesus ke Surga terjadi menurut ajaran Kristen) dan Antioch (kota Kristen yang pertama) - dari orang Muslim. Selanjutnya, “Penebusan Dosa” adalah faktor penentu dalam hal ini. Ini menjadi dorongan bagi setiap orang yang merasa pernah berdosa untuk mencari cara menghindar dari kutukan abadi di Neraka. Persoalan ini diperdebatkan dengan hangat oleh para tentara salib tentang apa sebenarnya arti dari “penebusan dosa” itu. Kebanyakan mereka percaya bahwa dengan merebut Yerusalem kembali, mereka akan dijamin masuk surga pada saat mereka meninggal dunia. Akan tetapi, kontroversi yang terjadi adalah apa sebenarnya yang dijanjikan oleh paus yang berkuasa pada saat itu. Suatu teori menyatakan bahwa jika seseorang gugur ketika bertempur untuk Yerusalemlah “penebusan dosa” itu berlaku. Teori ini mendekati kepada apa yang diucapkan oleh Paus Urbanus II dalam pidato-pidatonya. Ini berarti bahwa jika para tentara salib berhasil merebut Yerusalem, maka orang-orang yang selamat dalam pertempuran tidak akan diberikan “penebusan”. Teori yang lain menyebutkan bahwa jika seseorang telah sampai ke Yerusalem, orang tersebut akan dibebaskan dari dosa-dosanya sebelum Perang Salib. Oleh karena itu, orang tersebut akan tetap bisa masuk Neraka jika melakukan dosa sesudah Perang Salib. Seluruh faktor inilah yang memberikan dukungan masyarakat kepada Perang Salib Pertama dan kebangkitan keagamaan pada abad ke-12.

Situasi Timur Tengah
Keberadaan Muslim di Tanah Suci harus dilihat sejak penaklukan bangsa Arab terhadap Palestina pada abad ke-7. Hal ini sebenarnya tidak terlalu mempengaruhi penziarahan ke tempat-tempat suci kaum Kristiani atau keamanan dari biara-biara dan masyarakat Kristen di Tanah Suci Kristen ini. Sementara itu, bangsa-bangsa di Eropa Barat tidak terlalu perduli atas dikuasainya Yerusalem – yang berada jauh di Timur – sampai ketika mereka sendiri mulai menghadapi invasi dari orang-orang Islam dan bangsa-bangsa non-Kristen lainnya seperti bangsa Viking dan Magyar. Akan tetapi, kekuatan bersenjata kaum Muslimlah yang berhasil memberikan tekanan yang kuat kepada kekuasaan Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Orthodox Timur.

Titik balik lain yang berpengaruh terhadap pandangan Barat kepada Timur adalah ketika pada tahun 1009, kalifah Bani Fatimiah, Al-Hakim bi-Amr Allah memerintahkan penghancuran Gereja Makam Suci (Church of The Holy Sepulchre). Penerusnya memperbolehkan Kekaisaran Byzantium untuk membangun gereja itu kembali dan memperbolehkan para peziarah untuk berziarah di tempat itu lagi. Akan tetapi banyak laporan yang beredar di Barat tentang kekejaman kaum Muslim terhadap para peziarah Kristen. Laporan yang didapat dari para peziarah yang pulang ini kemudian memainkan peranan penting dalam perkembangan Perang Salib pada akhir abad itu.

Penyebab Langsung
Penyebab langsung dari Perang Salib Pertama adalah permohonan Kaisar Alexius I kepada Paus Urbanus II untuk menolong Kekaisaran Byzantium menahan laju invasi tentara Muslim ke dalam wilayah kekaisaran tersebut. Pada tahun 1071, di Pertempuran Manzikert, Kekaisaran Byzantium telah dikalahkan oleh pasukan Muslim Seljuk dan kekalahan ini berujung kepada dikuasainya hampir seluruh wilayah Asia Kecil (Turki modern). Meskipun Pertentangan Timur-Barat seldang berlangsung antara gereja Katolik Barat dengan gereja Orthodox Timur, Alexius I mengharapkan respon yang positif atas permohonannya. Bagaimanapun, respon yang didapat amat besar dan hanya sedikit bermanfaat bagi Alexius I. Paus menyeru bagi kekuatan invasi yang besar bukan saja untuk mempertahankan Kekaisaran Byzantium, akan tetapi untuk merebut kembali Yerusalem.

Ketika Perang Salib Pertama didengungkan pada tahun 1095, para pangeran Kristen dari Iberia sedang bertempur untuk keluar dari pegunungan Galicia dan Asturia, wilayah Basque dan Navarre, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, selama seratus tahun. Kejatuhan bangsa Moor Toledo kepada Kerajaan Leon pada tahun 1085 adalah kemenangan yang besar. Ketidak bersatuan penguasa-penguasa Muslim merupakan faktor yang penting, dan kaum Kristen, yang meninggalkan para wanitanya di garis belakang, amat sulit untuk dikalahkan. Mereka tidak mengenal hal lain selain bertempur, mereka tidak memiliki taman-taman atau perpustakaan untuk dipertahankan. Para ksatria Kristen ini merasa bahwa mereka bertempur di lingkungan asing yang dipenuhi oleh orang kafir sehingga mereka dapat berbuat dan merusak sekehendak hatinya. Seluruh faktor ini kemudian akan dimainkan kembali di lapangan pertempuran di Timur. Ahli sejarah Spanyol melihat bahwa Reconquista adalah kekuatan besar dari karakter Castilia, dengan perasaan bahwa kebaikan yang tertinggi adalah mati dalam pertempuran mempertahankan ke-Kristen-an suatu Negara.

Kondisi Sesudah Perang Salib Pertama
Perang Salib Pertama melepaskan gelombang semangat perasaan paling suci sendiri yang diekspresikan dengan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi yang menyertai pergerakan tentara Salib melintasi Eropa dan juga perlakuan kasar terhadap pemeluk Kristen Orthodox Timur. Kekerasan terhadap Kristen Orthodox ini berpuncak pada penjarahan kota Konstantinopel pada tahun 1024, dimana seluruh kekuatan tentara Salib ikut serta. Selama terjadinya serangan-serangan terhadap orang Yahudi, pendeta lokal dan orang Kristen berupaya melindungi orang Yahudi dari pasukan Salib yang melintas. Orang Yahudi seringkali diberikan perlindungan di dalam gereja atau bangunan Kristen lainnya, akan tetapi, massa yang beringas selalu menerobos masuk dan membunuh mereka tanpa pandang bulu.

Pada abad ke-13, perang salib tidak pernah mencapai tingkat kepopuleran yang tinggi di masyarakat. Sesudah kota Acra jatuh untuk terakhir kalinya pada tahun 1291 dan sesudah penghancuran bangsa Occitan (Perancis Selatan) yang berpaham Catharisme pada Perang Salib Albigensian, ide perang salib mengalami kemerosotan nilai yang diakibatkan oleh pembenaran lembaga Kepausan terhadap agresi politik dan wilayah yang terjadi di Katolik Eropa.

Orde Ksatria Salib yang terakhir yang mempertahankan wilayah adalah orde Knights Hospitaller. Sesudah kejatuhan Acra yang terakhir, orde ini menguasai Pulau Rhodes dan pada abad ke-16 dibuang ke Malta. Tentara-tentara Salib yang terakhir ini akhirnya dibubarkan oleh Napoleon Bonaparte pada tahun 1798.
All Interested Me
Kapanlagi.com - Windows XP bisa dibilang adalah produk Microsoft yang paling sukses menembus pasar. Angka statistik membuktikan bahwa pengguna Windows selalu berada di atas angka 90%. Dari angka itu pengguna Windows XP tercatat mencapai angka di atas 73%.

Mungkin dari angka itulah U.S. Environmental Protection Agency (EPA), sebuah badan pemerintah yang mengurusi masalah yang menyangkut perlindungan kesehatan masyarakat, menuduh Windows XP sebagai biang dari pemanasan global. Pasalnya, menurut survei, 90% pengguna komputer yang nota bene menggunakan Windows XP tidak mengaktifkan fasilitas power management. Dengan tidak mengaktifkan fasilitas ini artinya mereka telah memboroskan listrik dalam jumlah besar dan meningkatkan jumlah greenhouse gas di atmosfir.

Tidak seperti Windows Vista yang mengijinkan administrator untuk mengatur setting power management lewat jaringan, Windows XP mengharuskan setiap pengguna PC mengatur pilihan ini secara manual. Meyakini hal ini sebagai satu kesimpulan yang masuk akal mendorong EPA untuk memberikan satu software yang menambahkan fitur yang dimiliki oleh Vista ini pada XP. Piranti lunak yang bisa diunduh secara gratis ini mereka beri nama EZ GPO (Group Policy Objects).

Menurut EPA, dengan mengaktifkan fitur ini, sebuah area dengan 1.000 PC dapat menghemat biaya listrik sekitar US$40 ribu per tahunnya. Ini setara dengan daya listrik sebesar 400 ribu kWh yang mampu menerangi sekitar 220 rumah per tahun. Dari sisi pandang greenhouse, usaha ini mampu mengurangi sekitar 300 ton emisi gas atau setara dengan gas buang 50 mobil per tahunnya.

Mungkin membengkaknya jumlah PC yang tidak mengaktifkan fitur power management berawal dari mitos bahwa menggunakan fitur ini dapat berakibat buruk pada hardware PC. Namun EPA menegaskan bahwa mitos itu sudah tidak relevan lagi karena hardware sekarang sudah jauh lebih baik dari saat mitos itu muncul. Tidak akan ada dampak buruk dari penggunaan fitur menghemat energi ini.

EPA tidak terlalu yakin bahwa EZ GPO bakal menarik banyak peminat karena departemen IT tidak akan terlalu pusing dengan rekening listrik yang bukan urusan mereka. Sementara meng-install piranti lunak pihak ketiga macam EZ GPO pada sebuah server memerlukan ijin berbelit-belit yang akan membuat para administrator merasa enggan.

All Interested Me


Jalur Sutra (The Great Silk Road) merupakan alur perdagangan para pedagang sejak abad ke-2 sebelum Masehi sampai dengan abad 16 Masehi. Jalur yang sangat terkenal ini menghubungkan Cina dan Kerajaan Romawi sepanjang 7.000 kilometer lebih. Dinamakan jalur sutra karena barang utama yang diperdagangkan lewat jalur ini awalnya adalah sutra Cina. Namun seiring waktu barang yang diperdagangkan berkembang perhiasan, emas, besi, dan lainnya.

Rute utama jalur ini melalui bagian tengah Cina melalui pegunungan Thien San, Asia Tengah, Afghanistan, Iran, bagian pantai Mediterrania, Afrika Utara, menuju Eropa. Para pedagang melewati jalur ini dengan kereta kuda. Merekalah yang diyakini memberikan pengaruh penting bagi perkembangan kehidupan modern Asia dan Eropa di segala bidang.

Jalur ini begitu penting sebagai urat nadi ekonomi, budaya, bahkan politik pada Abad Pertengahan. Namun Kawasan Asia Tengah yang tak pernah sepi konflik-konflik senantiasa menghantui jalur sutra.

Kawasan tersebut merupakan bagian dari kerajaan Rusia dan Cina sampai menjelang abad 20. Selanjutnya negara-negara Asia Tengah yang meliputi Kyrgyzstan, Kazakhstan, Turkmenistan, Tajikistan, Uzbekistan, serta 10 negara sekitarnya sempat menjadi negara bagian dari Uni Sovyet selama lebih dari 70 tahun. Ketika Glasnost dan Perestroika berhembus dan mengakibatkan jatuhnya Sovyet pada awal 1990an, negara-negara bagian tersebut satu demi satu memerdekakan diri.

Asia Tengah yang sangat kaya dengan sumber daya alam (khususnya untuk energi seperti minyak, gas, uranium, batubara) membuat secara geostrategis posisi mereka menjadi penting.

Rusia dan Cina terus berupaya menjalin persahabatan dengan negaranegara baru merdeka itu demi mempertahankan pengaruh di sana. Negara Barat lain seperti Eropa dan Amerika Serikat pun tidak mau ketinggalan. Dengan berbagai alasan (seperti perang terhadap terorisme dan kejahatan lintas batas) AS dan EU membangun berbagai pangkalan militer di kawasan tersebut.

Karena masih muda dan sebagai akibat 70 tahun dibawah kekuasaan Sovyet, negara-negara Asia Tengah juga mengalami pergolakan. Tekanan penguasa atau pemerintah pada sendisendi kehidupan masyarakat masih sangat terasa. Perjalanan menuju demokrasi juga membuat berbagai gejolak sosial politik dan menimbulkan berbagai masalah ekonomi.

Tiap pemerintah terus mencari model dan strategi perekonomian yang tepat demi mensejahterakan masyarakatnya. Berdasarkan data World Bank, tingkat perekonomian Kazakhstan dan Turkmenistan berada di bawah rata-rata dunia, Uzbekistan dan Kyrgyzstan masuk kelompok negara dengan tingkat pembangunan ekonomi rendah, sedangkan Tajikistan termasuk negara termiskin di dunia.

Namun secara umum, perekonomian seluruh negara Asia Tengah tumbuh rata-rata 8% pada 2006. Ini cukup fantastis dan menunjukkan arah yang tepat dari seluruh proses reformasi perekonomian kelima negara tersebut. Dengan total GDP US$ 100 milyar dan jumlah penduduk sekitar 90 juta orang, pasar Asia Tengah menjanjikan potensi keuntungan yang besar bagi pebisnis.

Kawasan tersebut juga mulai bebenah untuk saling mengintegrasikan diri demi memperlancar arus komunikasi dan transportasi. Terlihat dari semakin banyaknya infrastruktur berupa jalan, rel kereta, dan jembatan. Jalur penerbangan juga dibuka untuk saling menghubungkan kelima negara dan dengan negara bekas jajahan Uni Sovyet lain.

Kegiatan produksi lima negara Asia Tengah didominasi oleh pengolahan sumber daya mineral dan hasil pertanian. Dua kegiatan ini mendominasi ekspor dari kawasan. Produksi terbesar atas minyak, batubara, dan mineral lainnya dilakukan oleh Kazakhstan. Sedangkan industri ringan, bahan-bahan kimia dan proses mekanik banyak dilakukan Uzbekistan. Turkmenistan lebih banyak memproduksi gas alam dan pengolahan kapas, sedangkan Kyrgyzstan dan Tajikistan memfokuskan diri pada produksi tenaga listrik, penambangan emas, serta pengolahan aluminium. Untuk produk pertanian, kelima negara memiliki hasil olahan buah dan sayuran. Juga ada kekhususan untuk produk tertentu seperti bijibijian (Kazakhstan), serta kapas dan sutera (Uzbekistan, Tajikistan dan Kyrgyzstan).

Sebaliknya, mereka mengimpor dalam jumlah besar beberapa mesin dan peralatan untuk pengembangan industri dalam negeri mereka. Mereka juga banyak membutuhkan bahan-bahan kimia untuk penambangan dan pengolahan mineral. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, negara-negara Asia Tengah banyak mengimpor bahan makanan serta produk kayu dan kertas.

Sampai saat ini Asia Tengah banyak melakukan perdagangan dengan Negara yang secara geografis berdekatan seperti Rusia, Cina, dan Turki. Jerman, Korea Selatan, Switzerland, Uni Emirat Arab dan AS mulai mensuplai Asia Tengah terutama dengan komoditi pertanian dan mesin serta peralatan industri.Analisa yang dilakukan Asian Development Bank (ADB) pada tahun 2006 menunjukkan bahwa terdapat potensi perdagangan yang sangat besar dengan negaranegara Asia Selatan dan Timur serta negara-negara Barat lainnya. Studi ADB juga mengungkapkan bahwa ada banyak hambatan perdagangan yang timbul di kawasan tersebut. Hambatan utama berasal dari kondisi geografis Asia Tengah yang tidak memiliki la utan (landlocked) sebagai jalur utama perdagangan.

Ini mengakibatkan mahal dan lamanya pengiriman barang karena harus melalui negara-negara transit yang tak sepenuhnya dapat dikontrol oleh Asia Tengah. Selain itu, tiap negara memiliki kebijakan perdagangan yang ketat atas banyak produk untuk melindungi pasar dalam negeri. Produk pertanian menghadapi tarif yang sangat tinggi di seluruh negara Asia Tengah. Tarif yang sering berubah juga merupakan masalah lain yang harus dihadapi para calon pebisnis di Uzbekistan,Kazakhstan, dan Tajikistan. Masalah berikutnya yang perlu diwaspadai ialah adanya kendala pendanaan melalui sektor perbankan. Kendala ini membuat transaksi perdagangan dengan negaranegara Asia Tengah seringkali terhambat.

Bagi Indonesia, Asia Tengah merupakan pasar non tradisional yang sangat prospektif. Ini mengingat ada kesamaan latar belakang agama Islam yang dianut penduduk Asia Tengah dan melimpahnya sumber daya alam. Sektor ekonomi yang dapat dikembangkan lebih lanjut antara lain tekstil, hasil pertanian dan perkebunan, informasi dan teknologi, otomotif, furnitur, makanan halal, real estate, perhotelan, pariwisata khususnya wisata sejarah, migas dan bahan mineral lainnya. Para pengusaha Indonesia yang bergerak pada bidang-bidang tersebut perlu mengantisipasi peluang pasar di kawasan ini.

Pemerintah Indonesia juga mulai melirik ke Asia Tengah sebagai alternative pasar di Asia. Pada kunjungan delegasi Pemerintah dan Kadin Uzbekistan bulan April lalu, Kepala Pusat Pengembangan Pasar Wilayah Asia Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) menyampaikan bahwa pasar Uzbekistan khususnya dan Asia Tengah umumnya belum banyak diketahui pengusaha Indonesia, padahal diakui potensi yang ada sangat besar. Kepala Badan Koordinasi Pasar Modal (BKPM) menyampaikan perlu peningkatan kerjasama ekonomi dan perdagangan Indonesia di kawasan tersebut.

Salah satu kendala yang juga dihadapi ialah tidak adanya transaksi langsung dengan pedagang di sana. Hampir semua transaksi perdagangan melalui pihak ketiga. Untuk itu Pemerintah RI dan negara-negara Asia Tengah perlu meningkatkan kerjasama untuk membuka jalur penerbangan langsung dan memfasilitasi perdagangan langsung ke kawasan tersebut.

Namun di pihak lain diperlukanjuga keberanian para pebisnis Indonesia untuk menjadi pelopor dalam menerobospasar tradisional di sana. Uzbekistan yang telah memiliki sarana dan prasaranalebih baik dapat menjadi pintu gerbang masuknya produk kita ke wilayah lainnya. Strategi untuk memasuki pasar di sana perlu disesuaikan dengan karakteristik tiap negara.

Mungkin banyak yang berkata: pasar Asia Tengah terlalu kecil, terlalu jauh, terlalu sulit untuk dimasuki, terlalu banyak hambatannya atau terlalu sedikit insentif pasarnya. Namun justru dibalik itu semualah terletak potensi keuntungan yang tinggi. Hukum besi ekonomi “risiko tinggi, profit besar’’ masih tetap berlaku. Semua hanya perlu keberanian untuk memulainya.


All Interested Me
Renaisans adalah suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau "Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. Namun zaman sekarang hal ini bisa menyangkut segala hal.

Masa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang seni, pemikiran maupun kesusastraan yang mengeluarkan Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Masa Renaissance bukan suatu perpanjangan yang berkembang secara alami dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya pemikiran serta tradisi Abad pertengahan.

Dilihat dari definisinya, kata "renaissance" menyiratkan sebuah pembangunan kembali atau kebangkitan. Periode yang dikenal sebagai renaissance dipandang sebagai sebagai penemuan kembali cerahnya peradaban Yunani dan Romawi (yang dianggap sebagai "klasik") ketika keduanya mengalami masa keemasan. Faktanya, sekalipun semasa Renaissance banyak orang membaca kesusasteraan klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, esensi yang sebenarnya dari renaissance adalah lahirnya banyak pembaharuan maupun penciptaan. Universitas tumbuh menjamur di seantro Eropa, dan penyebaran gagasan tiba-tiba muncul serempak.

Abad Renaisans (Bahasa Perancis/Bahasa Inggris: Renaissance; Bahasa Italia: Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-14 hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembangan gaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang yang memiliki ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da Vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.

Renaisans pertama kali diperkenalkan di Eropa Barat, di kawasan Italia. Hal ini dipicu kekalahan tentara salib dalam perang suci. Kekalahan tersebut membuat para pemikir dan seniman menyingkir dari Romawi Timur menuju Eropa Barat. Mereka menyadari telah dimulainya masa mesiu peledak dan untuk menguasai teknologi tersebut mereka harus melepaskan diri dari pengaruh mistisme zaman pertengahan dengan kembali kepada sains zaman klasik yang sebelumnya dilarang karena dianggap pelanggaran terhadap misi ketuhanan.

Potret keluarga Medici oleh GhirlandaioPerkembangan pertama renaisans terjadi di kota Firenze. Keluarga Medici yang memiliki masalah dengan sistem pemerintahan kepausan menjadi penyokong keuangan dengan usaha perdagangan di wilayah Mediterania. Hal ini membuat para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena tidak lagi perlu memikirkan masalah keuangan dan mendapatkan perlindungan dari kutukan pihak gereja. Keleluasaan ini didukung oleh tidak adanya kekuasaan dominan di Firenze. Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang.

Dengan kebebasan besar itu, seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal. Melalui gilda ini seniman mendelegasikan pekerjaan, bekerja sama, hingga mendidik bakat-bakat baru.

 Debat Mengenai Pentingnya Abad Renaisans

Ada suatu konsensus, walau bukan disetujui oleh semua pihak, bahwa Masa Pencerahan dimulai di Firenze di abad ke-14. Berbagai macam teori telah diajukan untuk menjelaskan asal-usul dan karakteristiknya, berfokus pada beragam faktor, antara lain sifat khusus dari segi sosial dan kemasyarakatan Firenze pada saat itu termasuk struktur politiknya dan pengaruh gaya hidup keluarga terpandang kota tersebut, Keluarga Medici.

Abad Renaisans memiliki sebuah sejarah yang panjang dan rumit, dan selalu muncul perdebatan diantara para sejarawan mengenai kegunaan kata ‘Masa Pencerahan’ sebagai sebuah kata rujukan dan sebagai sebuah masa sejarah. Beberapa diantara mereka mempertanyakan apakah Masa Pencerahan benar-benar sebuah kemajuan kebudayaan dari Abad Pertengahan, atau hanya melihatnya sebagai suatu periode pesimisme dan nostalgia atas era klasik.

Walau sejarawan abad ke-19 lebih suka untuk menekankan bahwa Abad Renaisans merupakan perubahan yang jelas dari pola pemikiran dan kelakukan Abad Pertengahan, beberapa sejarawan modern belakangan lebih memperhatikan nilai kesinambungan antara kedua era tersebut. Saat ini sudah lumrah untuk menganggap bahwa penilaian akan satu era lebih baik atau lebih buruk dari era yang lain merupakan hal yang salah. Hal ini menyebabkan beberapa sejarawan untuk menyerukan agar mengakhiri penggunaan kata ‘Masa Pencerahan’ tersebut yang dianggap sebagai sebuah hasil pemikiran presentisme.





All Interested Me
Israel kuno merupakan bagian dari daerah yang sering disebut dengan Timur Tengah yang membentang dari Laut Tengah di sebelah barat sampai Pegunungan Zagros di sebelah timur; dari Kaukasus (satu kawasan yang terletak antara Laut Hitam dan Laut Kaspia) di sebelah utara sampai Laut Merah, Padang Gurun Arab dan Teluk Persia di sebelah selatan.

Bangsa Israel menempati daerah yang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara di sekitarnya. Namun meskipun kecil, Israel merupakan daerah yang sangat strategis, karena daerah kecil ini merupakan jembatan yang menghubungkan tiga benua: Asia, Afrika dan Eropa. Jalan-jalan utama yang menghubungkan tiga benua ini melewati Israel. Oleh karena Israel merupakan daerah yang sangat strategis, maka negara-negara besar di sekitar Israel berusaha untuk menguasai daerah ini, karena dengan dikuasainya daerah ini, maka negara bersangkutan akan menguasai baik jalur perdagangan maupun politik dunia.

Timur Tengah kuno merupakan daerah besar yang terdiri dari tiga daerah penting, yaitu Mesopotamia, Suriah-Palestina dan Mesir, yang membentang membentuk bulan sabit. Oleh karena sangat kaya dengan air dan juga merupakan daerah pertanian yang sangat subur, maka sering juga disebut dengan “Bulan Sabit yang Subur”. Daerah ini dikelilingi oleh benteng-benteng alam, yaitu pegunungan-pegunungan yang tinggi di sebelah utara dan padang gurun yang sangat luas di sebelah selatan; dan meskipun demikian, daerah ini merupakan dataran yang sangat subur dan kaya akan air.

 Mesopotamia

Kata “Mesopotamia” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “antara dua sungai”, yang mana antara sungai Efrat dan Tigris. Daerah ini meliputi: membentang dari pantai Teluk Persia membentang ke arah barat laut, membentang sepanjang sungai Efrat dan Tigris (perbandingan: meliputi Irak, sebagian kecil dari Iran, Suriah dan Lebanon).

Mesopotamia merupakan daerah yang bermedan keras: Mesopotamia kuno seringkali mengalami banjir namun juga kekeringan. Tanahnya juga mudah berubah dari tanah padang gurun ke tanah berlumpur. Meskipun demikian Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang menempatinya untuk hidup dengan baik, terutama di Mesopotamia selatan, di mana air sungai Efrat di salurkan ke kanal-kanal, dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh daerah-daerah perdagangan yang sangat penting. Para ahli arkheologi berpendapat, bahwa pada zaman Neolitikum (sekitar 7000 SM) telah ada usaha pertanian dan peternakan di daerah sebelah utara Tigris. Pada sekitar 3100 SM bangsa Sumer menciptakan tulisan untuk pertama kali, yaitu huruf atau tulisan paku.

Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula bermukim di daerah ini bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Kemudian sekitar 3300 sM datang bangsa Akadia ke daerah ini dan bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia selatan. Lalu sekitar 2000 sM datang bangsa Amori ke daerah ini. Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru, yaitu di daerah selatan mereka membangun Babilon (Babel) yang terletak di sungai Efrat, dan di daerah utara mereka membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di sungai Tigris. Bangsa Babilonia dan bangsa Asyur merupakan bangsa-bangsa yang terkuat di Mesopotamia, dan kedua bangsa inilah yang memiliki peranan penting dalam sejarah Israel.

 Mesir

Keadaan geografis negeri Mesir hampir sama dengan Mesopotamia, bahwa daerah ini menjanjikan kepada penduduknya hidup dengan baik. Namun yang membedakan antara kedua daerah ini adalah, jika proses munculnya peradaban di Babilonia (dari zaman batu sampai munculnya peradaban) berjalan dengan lamban, proses peradaban di Mesir (dari neolithikum sampai munculnya budaya kekotaan) sangat cepat. Sangat mungkin hal ini disebabkan karena keberadaan sungai Nil. Oleh karena itulah Herodot menyebut negeri Mesir dengan “Berkat dari Sungai Nil” (Herodot 2:5). Sungai Nil mempunyai peran yang sangat penting bagi munculnya peradaban di daerah ini. Panjang sungai Nil + 6670 km yang bermuara di laut Tengah. Daerah di samping sungai Nil sangat hijau, sedangkan tak jauh dari daerah hijau ini terdapat pemandangan yang sangat kontras, yaitu padang gurun yang sangat gersang. Sehingga pada zaman kuno orang-orang Mesir hidup di daerah tepian sungai Nil, dan biasanya tidak lebih jauh dari 15 km dari sungai Nil. Mereka hidup bercocok-tanam di tepian sungai Nil yang subur. Dengan gambaran ini kita melihat, bahwa tanpa sungai Nil, maka daerah ini menjadi daerah yang mati. Tetapi karena sungai Nil, maka daerah ini menjadi daerah yang tersubur di daerah Timur Tengah. Secara geografis penduduk yang tinggal di tepian sungai ini dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yang masing-masing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu daerah Mesir-Atas yang terletak di sebelah selatan dan daerah Mesir-Bawah yang terletak di sebelah utara. Terdapat suatu perbedaan yang sangat tajam antara kedua daerah ini. Penduduk di daerah Mesir-Atas biasanya menekuni dalam bidang peternakan, yaitu banyak dari antara mereka yang beternak kerbau. Mereka mempunyai sifat yang propinsial dan konserfatif. Berbeda dengan penduduk di daerah ini, penduduk Mesir-Bawah biasanya menekuni dalam bidang pertanian dan perdagangan. Mereka mempunyai sifat yang lebih terbuka dan internasional. Suatu tugas yang sangat berat bagi para Firaun untuk mempersatukan kedua daerah yang sangat berbeda ini. Memfis adalah tempat yang sangat strategis bagi para Firaun untuk mempersatukan kedua daerah ini, sehingga keberadaan kota Memfis mempunyai peran yang sangat penting pada zaman Mesir kuno.

 Suriah-Palestina

Wilayah Suriah-Palestina membentang dari sungai Efrat di sebelah utara ke arah selatan melalui kawasan pantai laut Tengah sampai padang gurun Sinai. Keadaan geografis daerah Suriah-Palestina sangat berbeda dengan Mesopotamia dan Mesir. Di Mesopotamia dan Mesir terdapat sungai-sungai besar, yaitu Efrat dan Tigris di Mesopotamia dan Nil di Mesir, yang memungkinkan munculnya peradaban besar di Mesopotamia dan Mesir. Namun wilayah Suriah-Palestina tidak mempunyai sungai-sungai besar. Suriah-Palestina hanya memiliki dua sungai kecil saja, yaitu Yordan dan Orontes, yang tidak dapat memungkinkan munculnya peradaban besar seperti Mesopotamia dan Mesir. Pada mulanya daerah ini hanya menjadi jembatan yang menghubungkan antara dua peradaban besar (Mesopotamia dan Mesir). Terdapat jalan yang terkenal yang menghubungkan Mesopotamia dan Mesir yang membentang melalui Suriah-Palestina. Jalan tersebut sering disebut dengan Via Maris. Daerah ini menjadi penting ketika bangsa-bangsa besar melihat daerah ‘jembatan’ ini sangat strategis bagi kepentingan ekonomis, politis dan militeris, sehingga daerah ini menjadi rebutan bagi bangsa-bangsa besar.




All Interested Me
Suriah kuno

Tingginya peradaban, kemajuan pertanian, dan perdagangan di kawasan Suriah Kuno (yang meliputi Jordan, Israel, Lebanon, dan Suriah modern) pada masa-masa sebelum tahun Masehi tergambar pada peninggalan yang tersebar di berbagai pelosok negeri. Tak heran jika wilayah ini dikenal sebagai salah satu dari 15 lokasi yang menjadi tempat asal muasal peradaban manusia (cradle of civilization). Para ahli purbakala menyatakan bahwa Suriah merupakan salah satu dari beberapa pusat peradaban yang paling tua di muka bumi ini. Mereka mendasarkan pada hasil temuannya berupa tulisan purba pada lembaran-lembaran batu yang terbuat dari tanah liat. Batu prasasti ini mengungkapkan adanya dokumen purba yang dibuat pada zaman kerajaan Ebla pada milenium ke-3 sampai ke-2 SM.

Di bekas istana raja Ebla juga ditemukan tempat penyimpanan dokumen yang dianggap paling besar dan paling komprehensif pada zamannya. Di perpustakaan tersebut tersimpan lebih dari 17.000 batu prasasti yang mencatat masa-masa penting dalam sejarah Suriah. Kerajaan kuno lainnya adalah Mari, sebuah kerajaan yang terletak di tepi barat sungai Euphrates. Kerajaan ini pada sekitar tahun 3000-an menjadi pusat pertemuan utama antara kerajaan-kerajaan yang berbasis pada pemanfaatan irigasi dua sungai (Tigris dan Euphrates). Penggalian para arkeolog menemukan adanya sisa-sisa istana seluas 2,5 hektar dan mempunyai 275 ruangan, dengan perpustakaan besar yang berisi berbagai dokumen purba yang tertuang pada ribuan lembar batu-batu prasasti. Kedua kerajaan itu bertahan hingga 1000 tahun dan berhasil melakukan pengembangan kebudayaan dan peningkatan perdagangan.

Sekitar tahun 1600 – 1200 SM, Suriah Kuno menjadi ajang rebutan bangsa Hittites dari Anatolia dengan bangsa Mesir. Pada periode-periode selanjutnya, wilayah Suriah Kuno berturut-turut dikuasai oleh kekaisaran Punisia, Aramean, Asyria, Babilonia, dan Persia, serta Alexander Yang Agung dari Macedonia. Pada tahun 635 M. kaum Arab Muslim berhasil merebut Suriah dari Kekaisaran Bizantium (Romawi Timur) dan dilanjutkan dengan kekuasaan Dinasti Umawi pada tahun 661 – 750 M. Dinasti Umawi mulai berkembang ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh dan selanjutnya Muawiya, mantan Gubernur Suriah di era kekuasaan Khalifah Ali, mengambil alih kekuasaan dan menjadikan Damaskus sebagai ibu kota pemerintahannya. Setelah runtuhnya Dinasti Umawi, sampai akhir abad ke-15 Suriah berkali-kali mengalami pergantian penguasa dari Arab Muslim, Tentara Salib, Mongol, serta Mamluk. Pada tahun 1516 Suriah menjadi bagian Kekaisaran Ottoman Turki sampai pada tahun 1920, dimana Suriah (bersama Lebanon) diserahkan menjadi daerah mandat Perancis ketika Kekaisaran Turki terpecah-pecah akibat kalah dalam Perang Dunia I.

Suriah moderen

Pada bulan April 1946 Perancis meninggalkan Suriah. Pada masa kemerdekaan, rakyat Suriah tidak dapat langsung menikmati kemakmurannya, karena terjadinya instabilitas politik dan kudeta di dalam negeri serta berbagai peperangan dengan negara sekitar. Ketidak-stabilan politik ini membuat Suriah pada tahun 1958 memutuskan untuk bergabung dengan Mesir dan membentuk Republik Persatuan Arab. Pada tahun 1961 keduanya sepakat untuk memisahkan diri dan Suriah kembali menjadi sebuah negara tersendiri dengan nama Republik Arab Suriah. Pada bulan Nopember 1970, Hafez Al-Assad, seorang anggota Partai Sosialis Baath, mengambil kekuasaan melalui kudeta tidak berdarah dan berupaya untuk menciptakan stabilitas politik di dalam negeri.

Sejak kematian Hafez Al-Assad pada tahun 2000, puteranya, Bashar Al-Assad, diangkat sebagai Presiden melalui referendum. Meskipun pada masa kekuasaan Presiden Hafez Al-Assad, Pemerintah Suriah berupaya untuk mengurangi pengawasannya terhadap kehidupan perekonomian negara, namun pada prakteknya monopoli pemerintah masih sangat kuat. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mulai tahun 2000 Pemerintah Suriah berupaya untuk melakukan reformasi dan liberalisasi, dengan mengadakan perubahan dari sistem ekonomi sentralistis ke arah ekonomi pasar. Upaya tersebut dilaksanakan melalui berbagai paket kebijakan dan deregulasi di bidang investasi, keuangan, dan perbankan dengan mendorong keterlibatan kalangan swasta.

Pada tahun 2007, jumlah penduduk Suriah sekitar 19,75 juta orang, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,3%, utamanya ditopang dari hasil eksplorasi minyak bumi dan gas alam serta produk pertanian. Produksi minyak dan gas alam ini telah memberikan kontribusi sebesar 65% dari nilai ekspor Suriah. Disamping itu, produksi pengolahan lahan pertanian, mengalami kenaikan sebesar 50% dibandingkan tahun 1970. Sumbangan sektor ini sebesar 20% pada GDP dan menyerap 30% angkatan kerja serta menciptakan swasembada pangan secara nasional. Disamping produk sektor pertanian yang meliputi gandum, kapas, kentang, dan buah-buahan, Suriah juga telah berhasil meningkatkan produk peternakan unggas, sapi, dan biri-biri.

Disamping produk-produk utama tersebut, perekonomian Suriah juga digerakkan oleh sektor industri dengan produk utamanya: penyulingan minyak, tekstil, pengolahan makanan, dan bahan kimia. Sementara itu sektor industri kecil dan kerajinan tangan menyumbang melalui produk-produk sutera, kulit, dan gelas. Meskipun demikian, kontribusi sektor industri pada GDP Suriah kurang begitu produktif karena hanya menyumbang sebesar kurang dari 25%. Sebaliknya sektor jasa, terutama pariwisata, telah tumbuh dengan pesat dan mampu memberikan kontribusi lebih dari 50% dari GDP Suriah.

Hubungan dengan Indonesia

Suriah merupakan salah satu negara Arab yang pertama (bersama Mesir dan Lebanon) mengakui kemerdekaan Indonesia. Di fora internasional, kedua negara aktif melakukan konsultasi-konsultasi mengenai berbagai masalah dan saling mendukung terhadap pencalonan jabatan di berbagai organisasi internasional. Hanya saja, kedekatan hubungan politik ini belum berdampak pada hubungan ekonomi, walaupun berbagai perjanjian kerjasama di sektor ekonomi telah disetujui. Total volume perdagangan Indonesia – Suriah tahun 2007 mencapai US$.79,9 juta dengan surplus di pihak Indonesia, yang terdiri dari dari ekspor Indonesia sebesar US$.79,4 juta dan impornya dari Suriah sebesar US$.489.200 Komoditi ekspor non migas Indonesia terpenting ke Suriah a.l. produk ban dan asesori kendaraan, kakao, karet, kertas, palm oil, dan kayu lapis. Sedangkan impor Indonesia dari Suriah meliputi kapas, produk pertanian dan buah-buahan.

Untuk meningkatkan pemahaman pasar setempat akan produk Indonesia, Kedutaan Besar RI di Damaskus setiap tahun berpartisipasi pada “Damascus International Fair“ guna memperkenalkan produk-produk non migas andalan Indonesia. Damascus International Fair, yang biasanya diselenggarakan pada bulan Agustus – September, merupakan salah satu dari berbagai event bisnis tahunan. Pada beberapa tahun terakhir peserta pameran maupun jenis barang yang dipamerkan semakin berkembang, rata-rata setiap tahun lebih dari 1000 perusahaan lokal dan hampir 50 negara berpartisipasi dalam pameran ini. Banyak negara yang memanfaatkan event ini untuk menjaring sebanyak-banyaknya mitra bisnis setempat maupun yang berasal dari negara-negara Arab.

Negara-negara seperti Jerman, Italia, China, Iran, Turki, Korea Selatan, dan beberapa negara Timur Tengah melibatkan puluhan perusahaannya untuk ikut dalam berbagai pameran dagang di Suriah. Sedangkan Indonesia biasanya diwakili KBRI Damaskus dengan memamerkan produk-produk titipan dari beberapa perusahaan di Indonesia, seperti ban, gelas, baterai, kain, minyak goreng, dsb. Belum banyak perusahaan Indonesia yang memanfaatkan peluang pameran ini, meskipun hanya dengan mengirimkan contoh produknya kepada KBRI Damaskus.



All Interested Me
Byzantium (Bahasa Yunani: Βυζάντιον) adalah sebuah kota Yunani kuno, yang menurut legenda, didirikan oleh para warga koloni Yunani dari Megara pada tahun 667 SM dan dinamai menurut nama Raja mereka Byzas atau Byzantas (Bahasa Yunani: Βύζας atau Βύζαντας). Nama "Byzantium" merupakan Latinisasi dari nama asli kota tersebut Byzantion. Kota ini kelak menjadi pusat Kekaisaran Byzantium, (Kekaisaran Romawi penutur Bahasa Yunani menjelang dan pada Abad Pertengahan dengan nama Konstantinopel. Setelah jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kerajaan Ottoman, kota ini selanjutnya dikenal sebagai Istanbul bagi Bangsa Turki Ottoman, namun nama tersebut belum menjadi nama resmi kota ini sampai tahun 1930.

Asal-usul Bizantium terselubung legenda. Menurut legenda tradisional, Byzas dari Megara (sebuah kota dekat Athena) mendirikan Byzantium, tatkala dia berlayar ke arah Timur Laut melintasi Laut Aegea. Byzas telah meminta nasehat dari Orakel di Delphi mengenai tempat untuk mendirikan kota barunya. Orakel memberitahukan kepadanya untuk mendirikan kota di "depan si buta." Saat itu, dia belum memahami ramalan orakel itu. Namun setelah sampai ke Bosporus, barulah disadari maknanya: di pesisir Asia berdiri sebuah kota Yunani, Khalsedon. Mesti merekalah yang dimaksud dengan "si buta" karena tidak melihat wilayah yang nyata-nyata superior yang hanya setengah mil jauhnya di seberang Bosporus. Byzas mendirikan kotanya di wilayah "superior" itu dan menamakannya Byzantion menurut namanya sendiri. Kota Byzantium terutama adalah sebuah kota niaga karena lokasinya yang strategis di satu-satunya pintu masuk ke Laut Hitam. Byzantion kelak menaklukkan Khalsedon, yang terletak di seberang Bosporus.

Setelah bersekutu dengan Pescennius Niger melawan sang pemenang, Septimius Severus, kota ini dikepung pasukan Romawi dan menderita kerusakan parah pada tahun 196. Byzantium kemudian dibangun kembali oleh Septimius Severus, yang saat itu telah menjadi kaisar, dan dengan segera memulihkan kemakmurannya. Lokasi Byzantium menarik perhatian Kaisar Romawi Konstantinus I yang, pada rahun 330 Masehi, membangun-ulang kota itu menjadi Nova Roma. Setelah mangkatnya, kota ini disebut Konstantinopel ('kota Konstantinus'). Kota ini selanjutnya menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur, yang kelak disebut kekaisaran Byzantium oleh para sejarawan.

Kombinasi imperialisme dan lokasi ini mempengaruhi peran Konstantinopel sebagai titik-penyeberangan antara dua benua: Eropa dan Asia. Kota ini merupakan sebuah magnet komersial, kultural, dan diplomatik. Dengan letak strategisnya itu, Konstantinopel mampu mengendalikan rute antara Asia dan Eropa, serta pelayaran dari dari Laut Mediterania ke Laut Hitam.

Pada tanggal 29 Mei 1453, kota ini jatuh ke tangan Bangsa Turki Ottoman, dan sekali lagi, menjadi ibukota dari sebuah negara yang kuat, yakni Kerajaan Ottoman. Bangsa Turki menyeut kota ini Istanbul (meskipun tidak secara resmi diganti namanya sampai tahun 1930) dan terus menjadi kota terbesar (dan mungkin juga kota terpenting) dari Republik Turki, sekalipun yang menjadi ibukota Turki adalah Ankara.

Pada tahun 670 SM , warga kota Byzantium menjadikan bulan sabit sebagai lambang negara mereka, sesudah sebuah kemenangan penting. Akan tetapi, asal-usul bulan sabit dan bintang sebagai lambang bersal jauh dari zaman sebelumnya - zaman Babilonia dan Mesir kuno[1] [2]. Sekalipun demikian, Byzantium adalah negara berpemerintahan pertama yang menggunakan bulan sait sebagai lambang nasionalnya. pada tahun 330 Masehi, Konstantinus I menambahkan bintang Perawan Maria pada bendera bulan sabit tersebut.

Bulan sabit dan bintang tidak sepenuhnya ditinggalkan oleh dunia Kristen usai jatuhnya Konstantinopel. Sampai sekarang bendera resmi dari Patriark Ortodoks Yerusalem adalah sebuah labarum putih, sebuah gedung gereja dengan dua menara, dan pada bagian atas terlukis sebuah bulan sabit hitam yang menghadap ke tengah dan sebuah bintang bersinar






All Interested Me

Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya kerajaan pertama yang dikenal di Indonesia - Kerajaan Hindu Tarumanegara di abad ke-5. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim ditempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan disaat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu.

Diantara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawasesa dari Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di pulau Jawa. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang.

Pada tahun 1744, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Setahun kemudian, pada tahun 1745, Van Imhoff menggabungkan 9 distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu Van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, Puncak Gunung Salak, dan Puncak Gunung Gede.

Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektar dan luas bangunan 14.892 m².

Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.
Istana Bogor. Bangunan induk dan sayap kiri dan kanan
Istana Bogor. Bangunan induk dan sayap kiri dan kanan

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Nama Bogor diambil dari salah satu spesies palem. Dari kota ini dapat terlihat Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.



All Interested Me
Pada pertengahan abad ke-16, gereja di Inggris terpecah menjadi dua kekuatan; anglikan yang memiliki kekuatan dan puritan yang menjadi saingan. Pada masa itu, Ratu Elizabeth sebagai Ratu Inggris memiliki perasaan tidak suka terhadap Kaum Puritan. Ratu Elizabeth ini beragama Protestan, dia mengubah ajaran dan upacara-upacara ajaran Protestan. Hal ini mendapat protes dari kaum Protestan, mereka ingin pemurnian ajaran Protestan yang sudah banyak diubah Ratu Elizabeth. Kaum yang ingin memurnikan kembali ajaran Protestan ini disebut Kaum Puritan. Walaupun mendapat protes, namun Ratu Elizabeth tidak memperdulikan dan tetap menjalankan prinsip agama yang dia anut. Kaum protestan ini menuntut agar kembali kepada ajaran Alkitab saja, tanpa terlalu bermegah-megah dan mengadakan upacara-upacara.

Ketika Ratu Elizabeth meninggal dunia pada tahun 1603, dia digantikan oleh sepupunya, Raja James VI dari Skotlandia. Kemudian Raja James menjadi Raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth dan dikenal sebagai James I. Seperti Ratu Elizabeth, Raja James I ini juga memiliki rasa tidak suka terhadap kaum Puritan. Maka keadaan kaum Puritan di Inggris menjadi semakin buruk. Karena mendapat perlakuan yang buruk dari Raja James I, maka kaum puritan merasa harus pergi keluar dari Inggris. Pada tahun 1607, kaum separatis - sekte puritan radikal yang tidak percaya Gereja Negara dapat direformasi- memisahkan diri ke Leiden, Belanda, tempat mereka mendapat suaka dari penguasa di sana. Namun, kaum Calvin Belanda memanfaatkan mereka untuk menjadi pekerja kasar dengan bayaran yang murah. Beberapa dari mereka merasa tidak puas dan memutuskan untuk pindah[1].

Pada tahun 1620, sekelompok Kaum Peziarah (Pilgrims) menggunakan kapal Mayflower untuk berpindah menuju ke Amerika, sebuah kepulauan dimana mereka bisa bebas dalam menjalankan agama yang mereka anut tanpa ada tekanan lagi dari kerajaan Inggris maupun dari pihak lain. Ketka putra James, Charles I naik tahta dalam tahun 1625, ketegangan di Inggris menjadi begitu hebat bahkan bagi kaum Puritan moderat sehingga sejumlah besar diantara mereka itu bersedia untuk mengarungi laut lepas dan hutan belantara untuk menemukan masyarakat lain[2].



All Interested Me

Sudah umum kalau orang ingin menjadi raja -- tetapi mungkin tidak semua orang yang berhak menjadi raja, ingin memerintah tempat bernama Inggris...

Contoh salah satu raja yang demikian adalah Raja Richard I yang bergelar Richard The Lion Heart (Coer de Lion). Semasa hidup (1157-1199), raja ini lebih banyak menghabiskan waktu berkelana dan berperang (termasuk memimpin pasukan Perang Salib) sampai ke tanah Palestina. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang kisah Robin Hood - ketika Richard I meninggalkan Inggris dalam keadaan pemerintahan relatif kosong dan terjadi friksi kekuasaan dan persaingan akses ekonomi (alasan dasar Sherif Nottingham dan Prince John merasa berhak bertindak semena-mena)

Raja Richard I baru sempat kembali ke tanah kelahirannya, Inggris setelah urusannya selesai. Yang menarik adalah -- sekalipun bergelar Raja Inggris, semasa memerintah Richard I hanya sempat menghabiskan waktu 6 bulan berada di Inggris. Lewat dari masa itu, ia berkemas dan pergi ke Perancis untuk memerintah Inggris dari tempat tersebut. Alasan Raja Richard? "Inggris terlalu dingin dan hujan melulu..." (dan saya rasa ini alasan yang tepat...!)

Dan itu belum seberapa.... yang lebih parah tentunya adalah Ratu Berengaria, yang sekalipun berstatus istri Richard I dan Ratu Inggris, tidak pernah sekalipun ia menjejakkan kaki di tanah Inggris.

Kita tinggalkan Richard. Inggris juga punya raja lain yang tidak kalah unik. Raja Edward II (1284-1327) oleh para ahli sejarah diduga punya kecenderungan homoseksualitas. Pernikahannya dengan Ratu Isabella (dari Perancis - karena ada banyak Ratu Eropa bernama Isabella) berantakan dari awal -- namun akhirnya berhasil menghasilkan pewaris tahta - Raja Edward III - yang dalam film "Braveheart" - oleh Mel Gibson dispekulasikan sebagai hasil hubungan William Wallace dengan Ratu Isabella. (yang tentu saja non-historis - karena Isabella baru berusia 9 tahun saat William Wallace dihukum mati... tapi yah namanya juga fiksi Hollywood...)

Inggris juga menjadi unik karena pernah punya "Raja Sewaan".... Karena beberapa kali terjadi pertikaian dan ribut melulu antara Raja dan Ratu Katolik serta Protestan - maka parlemen Inggris akhirnya mengundang Raja Belanda yang kebetulan menikah dengan putri Inggris -- untuk datang ke Inggris dan memerintah sebagai Raja Inggris. Raja tersebut adalah Willem van Oranje (atau William of Orange) yang memerintah sebagai Raja William III bersama Ratu Mary II).

Inggris mencapai kemajuan di bidang perdagangan sejak pemerintahan raja sewaan ini -- karena saat memerintah, Willem van Oranje ikut membawa ahli-ahli dagang dan keuangan ke Inggris dari Belanda. Sebagai akibatnya, Belanda yang sebelumnya adalah negeri termakmur di Eropa - akhirnya ekonominya kalah disusul oleh Inggris. (Apa mungkin kita juga harus memikirkan "presiden sewaan" untuk memperbaiki ekonomi Indonesia?)

Di luar raja sewaan, Inggris juga pernah punya Raja yang sangat unik karena dua hal. Raja tersebut adalah Raja George III. Hal unik pertama adalah: karena ia sebenarnya keturunan Jerman... (bagian dari dinasti Hannover yang sempat dibuang ke Jerman. Kakeknya, Raja George I, malah tidak bisa berbahasa Inggris, sekalipun memerintah sebagai Raja Inggris...) Hal unik kedua adalah -- Raja George III terkena gangguan kejiwaan. Sang raja bisa menghabiskan waktu berdiam diri berjam-jam karena merasa dirinya adalah seekor ayam (dan takut setengah mati terhadap kucing...)

Atas gabungan kedua hal ini pula Raja George III tidak bisa efektif memerintah. Saat koloni Amerika memberontak dan mendirikan Amerika Serikat - George III mengirim 30 ribu anggota tentara bayaran dari Jerman (tentara Hesse) untuk memadamkan pemberontakan di Amerika. Hal ini membuat kesal orang Inggris - dan juga menimbulkan blunder besar - karena pasukan Jerman yang dikirim sekalipun jumlahnya besar -- tidak bisa efektif digelar karena susah berkomunikasi. Maka tidak heran Amerika pun akhirnya merdeka...

Apakah ada hal-hal menarik yang bisa kita ambil dari raja-raja Inggris dan segala keunikannya...? Bagaimana kira-kira keadaan bila nanti Pangeran Charles diangkat menjadi Raja Charles III....?


All Interested Me

Di sepanjang sejarah inggris, adalah Ratu Elizabeth I yang umumnya dianggap raja yang paling terkemuka. Empat puluh lima tahun pemerintahannya merupakan masa kemakmuran ekonomi, berkembangnya kesusastraan, dan munculnya inggris jadi kekuatan armada laut nomor wahid di atas samudera. Tatkala inggris tak lagi punya raja-raja yang menonjol, muncullah yang mengangkat inggris ke jaman keemasan. Elizabeth lahir tahun 1533 di Greenwich, inggris , dan ia menjadi Ratu pada usia 25 tahun.

Banyak masalah yang menghalang ratu muda belia ini diantaranya yaitu peperangan melawan Perancis; hubungan tegang dengan Skotlandia dan Spanyol; kondisi moneter pemerintah; dan di atas segala-galanya itu adalah awan gelap perpecahan agama yang bergantung di atas kepala inggris.

Elizabeth menangani politik luar negeri dengan cermat, luwes, dan berpandangan jauh. Di awal-awal tahun 1560 dia merampungkan “Perjanjian Edinburgh� yang menjamin penyelesaian damai dengan Skotlandia. Perang dengan Perancis berakhir dan hubungan kedua negara membaik. Tetapi, berangsur-angsur keadaan memaksa inggris terlibat pertentangan dengan Spanyol. Elizabeth berusaha menghindari perang, tetapi bagi Katolik militan Spanyol abad ke-16, perang antara Spanyol dengan Protestan inggris sulit terelakkan. Pemberontakan di Negeri Belanda melawan penguasa Spanyol merupakan faktor pembantu: pemberontak Belanda umumnya penganut Protestan dan tatkala Spanyol menggenjot pemberontak, Elizabeth membantu Negeri Belanda, meskipun sebenarnya Elizabeth pribadi tak punya gairah berperang. Umumnya rakyat inggris seperti juga para menteri dan parlemen lebih bernafsu angkat senjata daripada Elizabeth. Karena itu, ketika perang dengan Spanyol akhirnya meletus juga di tahun 1580an, Elizabeth peroleh dukungan kuat rakyat inggris.

Bertahun-tahun Elizabeth secara tekun membangun Angkatan Laut inggris; tetapi, Raja Philip II dari Spanyol juga bergegas membangun armada besar –Armada Spanyol– untuk melabrak inggris. Armada Spanyol punya kapal-kapal yang hampir seimbang banyaknya dengan kepunyaan inggris, tetapi relasinya lebih sedikit; lebih dari itu, pelaut inggris lebih terlatih baik dan kualitas kapal serta persenjataan meriamnya lebih bagus. Pertarungan pun pecah tahun 1588, dan pertempuran laut yang seru itu berakhir dengan kekalahan mutlak pihak Spanyol. Sebagai akibat kemenangan ini, inggris menjadi mantap selaku kekuatan Angkatan Laut paling jempol di dunia, posisi yang tetap dipegangnya hingga abad ke 20 ini.

Elizabeth senantiasa cermat dalam soal keuangan. Di awal-awal pemerintahannya kondisi keuangan kerajaan inggris sungguh sehat. Tetapi tentu saja perselisihan dengan Spanyol menelan biaya yang mahal dan di akhir pemerintahannya keadaan keuangannya amat miskin. Tetapi, kendati kerajaan miskin, keadaan negara secara keseluruhan berkondisi lebih makmur ketimbang pada waktu Elizabeth melekatkan mahkota di ubun-ubunnya.

Pemerintahan Elizabeth selama empat puluh lima tahun (dari tahun 1558 sampai 1603) sering dianggap “Jaman keemasan. inggris � Beberapa penulis termasyhur inggris , termasuk William Shakespeare, hidup di jaman itu. Jelas-jelas Elizabeth punya saham dalam perkembangan kultural ini. Dia beri semangat teater Shakespeare menghadapi oposisi pemerintahan lokal kota London. Tetapi, tak ada perkembangan musik atau lukisan yang bisa menandingi perkembangan kesusastraan.

Era Elizabeth juga menyaksikan bangkitnya inggris selaku penjelajah. Ada berulang kali perjalanan ke Rusia dan percobaan-percobaan oleh Martin Frobisher dan oleh John Davis mencari jalan arah barat laut menuju Timur Jauh. Sir Francis Drake berlayar keliling dunia (dari tahun 1577 hingga 1580), menjejakkan kaki di California dalam perjalanan itu. Juga ada percobaan yang gagal (oleh Sir Walter Raleigh dan lain-lainnya) mendirikan pemukiman di Amerika Utara.

Kekurangan Elizabeth terbesar mungkin yaitu enggannya menyediakan peluang buat pergantian tahtanya. Bukan saja dia tak pernah kawin, tetapi dia selalu menghindari menetapkan penggantinya. (Mungkin karena dia takut, jika dia tunjuk seseorang jadi penggantinya akan segera jadi rivalnya). Apa pun alasan Elizabeth tidak mau menyebut penggantinya, kalau saja dia mati muda (atau kapan saja sebelum matinya Mary dari Skotlandia), inggris mungkin sudah kecemplung dalam kancah perang saudara sesudah penggantian. Nasib baik buat inggris, Elizabeth hidup sampai umur tujuh puluh tahun. Di atas tempat tidur menjelang rohnya melayang, dia sebut Raja James II dari Skotlandia (putera Mary dari Skotlandia) menjadi penggantinya. Meskipun ini berarti persatuan antara inggris dan Skotlandia di bawah satu mahkota, ini merupakan pilihan yang membingungkan. Baik James maupun puteranya Charles I terlampau otoriter buat selera inggris, dan di abad tengah perang saudara pun meledaklah.

Elizabeth punya kecerdasan yang melebihi orang biasa dan seorang politikus yang cakap, tegas, punya pandangan luas. Selain itu dia juga memiliki kehati-hatian dan konservatif. Dia mengidap ketidaksukaan berperang dan pertumpahan darah meskipun jika diperlukan dia bisa bersiteguh. Pokok-pokok keberhasilan Elizabeth bisa diringkas sebagai berikut Pertama, dia memimpin inggris selama tahap kedua jaman pembaharuan tanpa pertumpahan darah yang berarti. (Berbeda dengan Jerman di mana tiga puluh tahun perang (1618-1648) membunuh lebih dari dua puluh lima persen penduduk, sungguh menyolok). Selain dia, meredakan rasa benci keagamaan antara Katolik inggris dan Protestan inggris, dia berhasil pula menjaga persatuan bangsa. Kedua, empat puluh lima tahun pemerintahannya –Era Elizabeth– umumnya dianggap jaman keemasan suatu bangsa besar di dunia. Ketiga, adalah juga di masa pemerintahannya inggris muncul selaku kekuatan pokok, posisi yang bisa dipertahankannya berabad berikutnya.

Elizabeth tidak mencoba berhubungan langsung dengan persoalan gawat yang merupakan urusan wewenang parlemen dan kerajaan. Tetapi, dia mungkin jadi pendorong utama hidupnya demokrasi di inggris daripada dia mengumumkan sebuah konstitusi demokratis. Elizabeth tidak mencari kehebatan bidang militer dan pula tidak berminat membangun suatu empirium besar. (Memang, di bawah Elizabeth, inggris tidaklah punya tanda-tanda sebuah empirium). Kendati begitu, dia mewariskan inggris Angkatan Laut terkuat di dunia dan meletakkan dasar-dasar empirium inggris yang menyusul kemudian.

Kebesaran empirium seberang lautan inggris diperoleh sesudah matinya Elizabeth, paling tidak sebagian terbesamya. Banyak orang yang memainkan peranan penting pembentukan empirium inggris yang dalam beberapa hal bisa dianggap sebagai hasil wajar ekspansi Eropa secara umum dan kedudukan geografis inggris. Haruslah pula dicatat bahwa banyak negara Eropa lain yang berpantaikan Samudera Atlantik (Perancis, Spanyol dan bahkan Portugis) juga membangun empirium besar.

Lagi pula, peranan Elizabeth mempertahankan inggris dan ancaman Spanyol mudah dilebih-lebihkan. Jika dikaji, tidaklah tampak Spanyol itu pernah merupakan ancaman serius terhadap kemerdekaan inggris. Haruslah diingat, pertarungan antara armada inggris lawan armada Spanyol sama sekali tidak terlalu berlangsung secara jarak dekat. (Tak satu pun inggris kehilangan kapalnya!). Dan lebih jauh dari itu, bahkan andaikata Spanyol berhasil mendaratkan pasukan di inggris, sukarlah dibayangkan mereka dapat menaklukkannya. Angkatan bersenjata Spanyol tidak pernah mencapai kemenangan yang mengesankan di mana pun di Eropa. Jika Spanyol tidak mampu menumpas pemberontakan di negeri Belanda, jelaslah tak ada potongan dia bisa menaklukkan inggris. Menjelang abad ke-16, nasionalisme inggris jauh lebih kuat dari kemungkinan Spanyol bisa menaklukkannya.




All Interested Me
Sejarah Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun, sampai masa 3 Kerajaan - masa Kerajaan Silla Bersatu - masa Kerajaan Koryo - masa Kerajaan Chosun - masa penjajahan Jepang - pembagian Korea Selatan dan Korea Utara serta masa Republik Korea.
Kini teritorial Korea sampai Semenanjung Korea dan pulau-pulau miliknya, namun panggung sejarah sampai wilayah timur laut Cina.


Mitologi Pendiri Korea, Dangun dan Masa Kerajaan Kojosun
Rakyat Korea dan negara Korea dimulai dari mitologi pendiri Korea, Dangun.


Mitologi Dangun
Hwanung yang merupakan anak putra dari Tuhan Langit, Hwanin, turun ke bumi untuk baik memimpin dunia bersama Tuhan Angin, Tuhan Awam, dan Tuhan Hujan, kemudian membangun 'kota Tuhan' di gunung Taebaek (yang sekarang ditempati Gunung Myohang di Korea Utara).
Sementara itu, beruang dan harimau berdoa menjadi manusia kepada Hangwung, hingga mendapat jawaban bahwa mereka harus makan mugwort dan bawang putih dan tidak melihat sinar matahari selama 100 hari untuk menjadi manusia. Harimau gagal mengi kutinya, sedangkan beruang sanggup melakukannya, hingga sukses menjadi wanita, yakni Ungnyeo.
Ungnyeo berharap melahirkan anak, maka Hwangung menikah dengan Ungnyeo ini, hingga melahirkan anak laki-laki, bernama 'Dangun'. Dangun Wanggom membangun negara bernama 'Chosun' dan menentukan Pyeongyangsung sebagai ibu kota.
Dangun memimpin negara itu selama seribu 5 ratus tahun, dan hidup selama seribu 908 tahun, kemudian menjadi Tuhan Gunung. (menurut Catatan Samguk Yusa yang dituliskan mengenai berbagai fakta sejarah oleh biksu Iryon pada tahun 1281)
Pemahaman Mitologi Dangun
Proses kelahiran Dangun dijelaskan sebagai proses nenek moyang bangsa Korea untuk menguasai bumi di Semenanjung Korea.
Adanya beberapa Tuhan tersebut mengungkapkan negara ini telah memiliki teknologi maju termasuk di bidang pertanian. Wungnyeo yang diinkarnasi dari beruang tersebut, merupakan sejenis mahluk bumi. Perkawinan Hwanung dan Wungnyeo menunjuk proses bahwa kekuatan yang baru datang dan kekuatan yang ada, yakni mahluk bumi, diharmoniskan, maka membentuk bangsa baru.
Dangun merupakan lambang pemimpin untuk bangsa baru ini. Oleh karena itu, bangsa Korea menyebutnya sendiri sebagai 'anak Dangun'.
Masa Gojosun (tahun 2333 S.M ? ~ abad ke-2 S.M)
Dangun Wanggom diperkirakan membangun negara di tahun ke-50 sejak raja Yoje di Cina naik tahta, yakni sekitar tahun 2333 sebelum Masehi.
Masa Gojosun dianggap masa pra sejarah. Dengan demikian, mitologi dan sejarah untuk masa itu berdasarkan cacatan kuno di Cina dan bukti ilmu purbakala. Nama Dangun Wanggom menunjuk bahwa masa Gojosun merupakan pujaan terhadap Tuhan dicerminkan pada politik. Masa Gojosun terdiri dari Josun Kuna, Josun Kija, Josu Wiman dan sebagainya, yaitu kekuatan pimpinan dirubah dari Dangun menjadi Kija, Wiman dan sebagainya. Masa Gojosun semakin ditutup setelah Gojosun gagal dalam pertengkaran hegemoni dengan kerajaan Han di abad ke-2 sebelum Masehi.
Masa 3 Kerajaan (abad pertama S.M ~ tahun 668 T.M)
Berbagai suku berkumpul di Semenanjung Korea dan Mancuria, hingga meresmikan 3 kerajaan di abad pertama sebelum Masehi.
3 kerajaan itu adalah Kerajaan Koguryo di bagian utara Semenanjung Korea dan wilayah Mancuria, kerajaan Baekje di bagian barat Semenanjung Korea, dan kerajaan Baekje di bagian timur Semenanjung Korea.
3 kerajaan tersebut berkembang setelah berbagai suku bergabung, namun mereka tetap mempunyai kesadaran bahwa mereka adalah pewaris Dangun.


BKerajaan Koguryo (37 tahun S.M ~ tahun 668 T.M)
Kerajaan Koguryo didirikan oleh 'raja Jumong(Dongmyong Songwang) di bagian selatan Mancuria. Teritorial kerajaan Koguryo mencakup sebagian Mancuria dan bagian Utara Semenanjung Korea, hingga kerajaan Koguryo tidak bisa dihindari dari pertentangan dengan suku Han di Cina.
Kerajaan Koguryo mengusir segala kekuatan Cina dari Semenanjung Korea setelah mempecundangi tentara Nakrang dan Daebang di Cina yang mapan di Semenanjung Korea di saat kerajaan Gojosun runtuh. Setelah itu, kerajaan Koguryo juga berhasil memukul mundur kerajaan Su di Cina di tahun 598 lalu, hingga muncul sebagai negara kuat di wilayah Asia Timur Laut.
Oleh karena itu, kerajaan Koguryo membuat jaya nama dengan memiliki teritorial yang paling luas dan militer yang paling kuat diantara 3 kerajaan.
Meskipun demikian, kerajaan Koguryo yang kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaraan dengan kerajaan Su, akhirnya runtuh oleh pasukan sekutu antara kerajaan Shilla dan kerajaan Tang, Cina. Setelah runtuh, kerajaan Koguryo disatukan oleh kerajaan Shilla, namun sebagian para migran yang menerima berbagai suku setelah pindah ke utara, berhasil mendirikan kerajaan Balhae.


Baekje (18 tahun S.M ~ tahun 660 T.M)
Menurut legendanya, dua anak laki-laki dari raja Dongmyong Songwang di kerajaan Koguryo, yaitu Onjo dan Biryu membangun kerajaan Baekje setelah turun ke selatan. Dengan kata lain, kerajaan Baekje didirikan oleh kekuatan migran yang didorong dari kekuatan pimpinan kerajaan Koguryo.
Kerajaan Koguryo dari bagian utara, menghalangi kerajaan Baekje maju, dan melakukan pertukaran dengan berbagai kerajaan di Cina di bagian timur.
Sementara itu, kerajaan Baekje tidak bisa dihindari dari pertengkaran dengan kekuatan Cina di Semenanjung Korea, yaitu pasukan Daebang yang menguasai bagian selatan kerajaan Baekje, serta mengadakan pertempuran yang menyengsarakan dengan kerajaan Shilla di bagian timur yang semakin berkembang.
Meskipun bunga budaya yang mewah berkembang, namun kekuatan nasional menjadi lemah akibat pertengkaran kerajaan Koguryo, dan Shilla, hingga ditaklukkan oleh pasukan gabungan di tahun 660. Setelah runtuh, banyak migran pindah ke Jepang, hingga menyumbangkan jasa besar untuk membangun negara kuno di Jepang dan menciptakan budaya Jepang.


Shilla (57 tahun S.M ~ 935 T.M / termasuk masa kerajaan Shilla Bersatu)
Dibandingkan kerajaan Koguryo dan Baekje yang aliran Buyeo, kerajaan Shilla berdasarkan cerita pendiri Shilla, Park Hyeokgeose yang lahir dari telur. Dengan kata lain, kerajaan Shilla diciptakan lewat keharmonisan antara para pribumi dan para pendatang yang memiliki peradaban maju.
Kerajaan Shilla termasuk kerajaan Shilla Bersatu, dijuluki 'kerajaan bersejarah selama seribu tahun' yang tetap ada selama 992 tahun. Kerajaan Shilla berlokasi di bagian tenggara semenanjung Korea, jadi sulit menerima peradaban maju. Oleh karena itu, kecepatan perkembangan kerajaan Shilla paling lambat diantara 3 kerajaan. Namun, berkat adanya perkembangan tanpa henti-hentinya, kerajaan Shilla meningkatkan kekuatan nasional di bidang militer dan budaya. Setelah bekerja sama dengan Tang, Cina, kerajaan Shilla meruntuhkan Baekje dan Koguryo secara berturut-turut, hingga berhasil menyatukan 3 kerajaan.
Masa Kerajaan Shilla Bersatu (tahun 668 ~ tahun 935)
Masa kerajaan Shilla Bersatu menunjuk kerajaan Shilla setelah 3 kerajaan bersatu.
Kerajaan Shilla Bersatu yang menganut agama Budha, berhasil mengembangkan budaya yang bercahaya.
Setelah 3 kerajaan bersatu, kerajaan Shilla Bersatu mengusir kekuatan Tang, kemudian menguasai seluruh Semenanjung Korea kecuali sebagian wilayan utara. Di bagian utara, terdapat kerajaan Balhae yang didirikan oleh migran kerajaan Koguryo.
Oleh karena itu, kerajaan Shilla Bersatu meletakkan batu landasan untuk Korea menjadi negara bersatu.
Di akhir masa kerajaan Shilla Bersatu, lapisan pemimpin tenggelam dalam kemewaan dan hiburan, serta melalaikan keadaan negeri, hingga runtuh setelah kerajaan Goryo menyatukannya kembali.
Masa Kerajaan Goryo (tahun 918 ~ tahun 1392)
Wang Kon, raja Taejo membangun kerajaan Goryo dengan menetapkan Song-ak(Kaesong sekarang) sebagai ibu kota. Setelah menyatukan kerajaan Shilla di tahun 935 dan meruntuhkan kerajaan Pasca Baekje di tahun 936, kerajaan Goryo berhasil menyatukannya kembali. Kerajaan Goryo memuja agama Budaha dan memperluas teritorial berdasarkan ‘kebijakan untuk maju ke utara'.
Namun, di masa akhir kerajaan Goryo, istana kerajaan dikuasai akibat penyerangan Monggol. Namun, kerajaan Goryo memulihkan kekuatan nasional dalam situasi kekacauan di masa pergantian kekuatan Won-Ming di Cina. Setelah itu, kerajaan Goryo menyerahkan tahta kepada jendral Lee Sung-gye setelah kekuatan kesatria semakin tinggi. Kerajaan Goryo berlanjut selama 474 tahun oleh 34 orang raja.
Masa Kerajaan Chosun (tahun 1392 ~ tahun 1910)
Kerajaan Chosun diresmikan oleh kekuatan kesatria baru termasuk Lee Sung-gye bersama keturunan bangsawan baru berdasarkan Konfusianisme. Pergantian istana tersebut tidak dilakukan oleh kekuatan senjata, tetapi turun tahta, hingga disebut 'Reformasi Yeoksung'. Meskipun raja mempunyai kekuatan yang mutlak, namun dikendalikan oleh golongan bangsawan yang dilengkapi Konfusianisme, hingga bersifat istimewa.
Di masa kerajaan Chosun, budaya dan ilmu pengetahuan sangat berjaya, misalnya huruf Korea, Hangeul diciptakan, dan alat pengukur curah hujan, dikembangkan. Namun, kerajaan Chosun menjadi panutan dan penuh ketekunan pada ideologi yang terlalu fanatik, jadi masyarakat menjadi tidak aktif.
Setelah memasuki masa modern, kerajaan Chosun yang tidak bisa mengikuti perubahaan dunia di masa modern, dan menjadi korban dalam pertengakaran diantara negara-negara maju, hingga akhirnya tidak bisa dihindari dari penjajahan Jepang di tahun 1910 lalu.
Masa Penjajahan Jepang (tahun 1910 ~ tahun 1945)
Setelah Jepang membangun Pemerintah Penjajahan Jepang di Korea, Jepang merampas masyarakat Korea serta melarang memakai bahasa Korea dan nama Korea dalam rangka mengasimilasikan masyarakat Korea dengan masyarakat Jepang.
Saat itu Pasukan Kemerdekaan yang bertempat di Cina dan Rusia, terus-menerus berjuang, bahkan Pemerintah Korea Sementara diresmikan di Cina, hingga memimpin gerakan kemerdekaan.
Gerakan Kemerdekaan 1 Maret yang dilaksanakan di seluruh Korea pada tahun 1919, terkenal sebagai gerakan tanpa senjata terhadap tentara dan polisi Jepang yang bersenjata.
Setelah pasukan Jepang pulang ke Jepang seusai Perang Dunia ke-2 di tahun 1945, masa penjajahan Jepang selesai.
Masa Modern
Setelah Korea merdeka di tahun 1945, pasukan Amerika Serikat dan pasukan Uni Soviet, mendirikan pemerintahan militer di bagian selatan dan di bagian utara semenanjung Korea, hingga benih perpecahan Korea ditaburkan.
Dengan hasil pemilihan umum, di Korea Selatan, lahir pemerintahan baru berlandaskan sistem demokrasi dan kapitalisme di tahun 1947 lalu.
Sementara itu, di Korea Utara, atas dukungan Uni Soviet, lahir pemerintah berdasarkan komunisme.
Akibat penyerangan oleh Korea Utara, Korea mengalami perang mulai tahun 1950 hingga tahun 1953. Keikutsertaan pasukan PBB dan pasukan Cina, mencapai perjanjian gencatan senjata dan pembagian semenanjung Korea terus berlangsung hingga sekarang.
Setelah itu, Korea Selatan melewati masa kekacauan di tahun 1960-an, mencapai pertumbuhan ekonomi yang dijuluki 'Keajaiban Sungai Han' di tahun 1970-an dan memperoleh demokrasi lewat sistem pemilihan presiden secara langsung di akhir tahun 1980-an. Serasi dengan itu, terlepas dari masa perang dingin, Korea Selatan dan Korea Utara mengakui ideologinya masing-masing dan membuka ufuk baru masa perdamaian, rekonsiliasi dan hubungan kerjasama antar Korea.